Bisnis berkelanjutan Dimulai dari Penghormatan HAM: CRU Indonesia Fasilitasi Pelatihan Uji Tuntas HAM PT Astra Agro Lestari

12 September 2025

Membangun kapasitas karyawan untuk memahami dan menyiapkan implementasi Uji Tuntas HAM (Human Right Due Diligence/HRDD).

Bagaimana suatu perusahaan bisa tetap kompetitif di pasar global sambil memastikan praktik bisnisnya selaras dengan penghormatan terhadap hak asasi manusia (HAM)? Pertanyaan ini semakin relevan di tengah meningkatnya tuntutan keberlanjutan.

Menjawab tantangan tersebut, PT Astra Agro Lestari (PT AAL) berkolaborasi dengan CRU Indonesia menyelenggarakan pelatihan Implementasi Human Rights Due Diligence (HRDD) pada tanggal 22-23 Juli 2025 di Jakarta. Melalui pelatihan ini, perusahaan ingin membekali karyawan dengan pemahaman dasar tentang HAM dan keterampilan praktis untuk implementasi HRDD dalam praktik bisnis operasional perusahaan.  Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian pelatihan yang dimulai sejak tanggal 21 Juli 2025.

HRDD: Dari kepatuhan ke strategi

HRDD bukan sekedar kewajiban kepatuhan. Melainkan instrumen strategis untuk memperkuat sistem operasional perusahaan, membangun hubungan konstruktif dengan pemangku kepentingan, mencegah risiko reputasi, serta memperkuat daya saing global. Ini merupakan langkah nyata prinsip-prinsip berkelanjutan.

PT AAL berkomitmen yang serius dalam penerapan dan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip keberlanjutan dalam memproduksi minyak sawit. Sejak tahun 2021, PT AAL bekerja sama dengan CRU Indonesia untuk meninjau kebijakan dan praktik HAM perusahaan. Kerjasama tersebut berlanjut dengan penyusunan kerangka kerja HRDD yang kontekstual dan adaptif terhadap standar internasional seperti UN Guiding Principles on Business and Human Rights (UNGPs), OECD Guidelines for Multinational Enterprises, dan RSPO Principles & Criteria.

Langkah Awal untuk Implementasi

Pelatihan ini menjadi proses pembekalan awal bagi Dedicated Team PT AAL. Dedicated Team merupakan tim lintas divisi yang akan mengawal implementasi HRDD mulai dari pemetaan risiko HAM, penyusunan strategi mitigasi, hingga pelibatan pemangku kepentingan.

Pelatihan ini diikuti oleh 47 anggota Dedicated Team yang berasal dari berbagai divisi, seperti  Sustainability, Community Development, Internal Audit, Human Capital, Safety, Health and Environment (SHE), Kemitraan Smallholders, Legal, serta Asisten Sustainability RSPO dan CSR. Peserta datang tidak hanya dari kantor pusat, tetapi juga dari empat anak perusahaan yaitu PT Perkebunan Lembah Bhakti (Aceh), PT Tunggal Perkasa Plantations di Kabupaten Indragiri Hulu (Riau), PT Kimia Tirta Utama  (Riau), serta PT Mamuang  (Sulawesi Barat).

Dinamika Pelatihan

Pada sesi pertama pada tanggal 22 Juli 2025, peserta diajak untuk mempelajari keterkaitan antara dunia usaha dan HAM, siklus HRDD dalam operasi bisnis, analisis risiko kejadian HAM dalam kegiatan operasional perusahaan. Sesi ini ditutup dengan pembekalan tentang pedoman pelaksanaan HRDD yang dirancang sesuai dengan kerangka kerja HRDD PT AAL.

Selanjutnya pada sesi kedua, tanggal 23 Juli 2025, pelatihan difokuskan untuk untuk mengupas tahapan akhir dari proses uji tuntas HAM yaitu pengumpulan data oleh asesor independen, pelaporan, serta remediasi. Di akhir sesi ini, peserta mendapat gambaran utuh bagaimana temuan lapangan diterjemahkan menjadi rekomendasi perbaikan yang konkret.

CRU Indonesia menggunakan pendekatan experiential learning untuk memastikan peserta tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu menghubungkannya dengan situasi nyata di unit kerja masing-masing. Ini dilakukan dengan menggabungkan pemaparan, diskusi, studi kasus, dan simulasi kasus.  Peserta, misalnya, diminta menganalisis risiko HAM dalam rantai pasok sawit, melakukan simulasi identifikasi potensi pelanggaran, dan menyusun rekomendasi awal. Proses ini membuat peserta lebih siap menghadapi tantangan implementasi HRDD di lapangan.

Langkah Selanjutnya

Pelatihan ini menjadi langkah awal penting bagi PT AAL untuk mengintegrasikan penghormatan HAM ke dalam operasional dan rantai pasoknya. Upaya semacam ini diharapkan dapat memperkuat praktik bisnis yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya CRU Indonesia dalam mendukung perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk agar lebih siap menghadapi tuntutan keberlanjutan, baik di tingkat nasional maupun global.

Foto: Dokumentasi CRU Indonesia